![]() |
Manfaat Telur |
Banyak orang menganggap telur sebagai racun
yang harus dijauhi karena kandungan kolesterol dalam telur. Padahal meski telur mengandung kolesterol, tetapi
kandungan lemak jenuhnya sedikit sehingga sehat dikonsumsi. Anggapan yang mengira
telur sebagai sumber kolesterol dan bisa
meningkatkan risiko penyakit jantung sebenarnya sudah kuno. Kolesterol
sebenarnya adalah komponen yang penting dalam seluruh sel manusia dan hewan
yang berpengaruh pada hormon dan fungsi lainnya. Karena tubuh kita juga
memproduksi kolesterol, maka kita tak perlu menambahkannya dari makanan lain. Pola
makan orang modern umumnya tinggi kolesterol karena sering mengonsumsi produk
hewani. Seluruh produk hewani memang mengandung kolesterol dan juga lemak
jenuh.
Hal yang paling berpengaruh pada kadar
plasma darah dan kolesterol jahat (LDL)Telur adalah lemak jenuh. Meski kandungan
kolesterol dalam telur cukup tinggi (186 miligram dan 184 di antaranya berada
di kuning telur), tetapi kandungan lemak jenuhnya rendah (1,6 gram di kuning
telur). Pada kebanyakan orang, untuk setiap 100 miligram penurunan kolesterol
dari pola makan, akan dialami penurunan kadar LDL 2,2 poin. Tetapi, dengan
mengurangi asupan lemak jenuh sekitar 4-7 persen dari total kalori, kadar
kolesterol dalam darah akan turun dua kali lipat dari hanya membatasi
kolesterol. Orang Jepang, yang kebanyakan mengonsumsi telur dalam jumlah besar
(rata-rata 328 telur perorang setiap tahun), kadar kolesterolnya justru rendah.
Jumlah penderita penyakit jantung juga lebih rendah dibanding dengan penduduk
di negara maju lainnya. Hal ini karena pola makan orang Jepang rendah lemak
jenuh. Orang Amerika justru sebaliknya. Mereka jarang makan telur, tetapi pola
makannya tinggi lemak jenuh yang berasal dari daging asap, sosis, dan
sebagainya. Batasi kolesterol maksimal 300 mg per hari atau 200 mg jika Anda
menderita penyakit jantung atau kadar kolesterol LDL Anda lebih dari 100. Anda
bisa memilih sendiri sumber kolesterolnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar