Manfaat Konsumsi Belut |
Belut merupakan makanan unggulan yang
kaya berbagai zat gizi. Salah satu keunggulannya, kaya hormon kalsitonin, yang
berfungsi untuk memelihara kekuatan tulang. Belut (Monopterus albus) merupakan
ikan darat dari keluarga Synbranchidae dan tergolong ordo Synbranchiodae, yaitu
ikan yang tidak mempunyai sirip atau anggota lain untuk bergerak. Di Indonesia
terdapat tiga jenis ikan belut, yaitu belut sawah (Monopterus albus Zuieuw),
belut rawa (Synbranchus bengalensis Mc. Clell), dan belut bermata sangat kecil
(Macrotema caligans Cant). Belut sawah merupakan jenis yang paling dikenal di
Indonesia, sedangkan belut rawa jumlahnya terbatas sehingga kurang begitu
dikenal.
Belut mempunyai nilai energi yang
cukup tinggi, yaitu 303 kkal per 100 gram daging. Nilai energi belut jauh lebih
tinggi dibandingkan telur (162 kkal/100 g tanpa kulit) dan daging sapi (207
kkal per 100 g). Hal itulah yang
menyebabkan belut sangat baik untuk digunakan sebagai sumber energi. Nilai
protein pada belut (18,4 g/100 g daging) setara dengan protein daging sapi
(18,8 g/100g), tetapi lebih tinggi dari protein telur (12,8 g/100 g). Seperti
jenis ikan lainnya, nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi, sehingga
sangat cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga
usia lanjut.
Protein belut juga kaya akan beberapa
asam amino yang memiliki kualitas cukup baik, yaitu leusin, lisin, asam
aspartat, dan asam glutamat. Leusin dan isoleusin merupakan asam amino esensial
yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga kesetimbangan
nitrogen pada orang dewasa. Leusin juga berguna untuk perombakan dan
pembentukan protein otot. Asam glutamat sangat diperlukan untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan asam aspartat untuk membantu kerja neurotransmitter.
kadar asam glutamatyang tinggi pada belut menjadikan belut berasa enak dan
gurih. Dalam proses pemasakannya tidak perlu ditambah penyedap rasa berupa
monosodium glutamat (MSG).
Kandungan arginin (asam amino
nonesensial) pada belut dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia
yang populer dengan sebutan human growth hormone (HGH). HGH ini yang akan
membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh.
Hasil uji laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat pertumbuhan
sel-sel kanker payudara. Selain itu belut juga kaya mineral dan vitamin,seperti
zat besi sebesar (20 mg/100 g), jauh lebih tinggi dibandingkan zat besi pada
telur dan daging (2,8 mg/100g). Konsumsi 125 gram belut setiap hari telah
memenuhi kebutuhan tubuh akan zat besi, yaitu 25 mg per hari. Zat besi sangat
diperlukan tubuh untuk mencegah anemia gizi, yang ditandai oleh tubuh yang
mudah lemah, letih, dan lesu.
Zat besi berguna untuk membentuk
hemoglobin darah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen tersebut selanjutnya berfungsi untuk mengoksidasi karbohidrat, lemak,
dan protein menjadi energi untuk aktivitas tubuh. Itulah yang menyebabkan
gejala utama kekurangan zat besi adalah lemah, letih, dan tidak bertenaga. Zat
besi juga berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak
mudah terserang berbagai penyakit infeksi. Belut juga kaya akan fosfor.
Nilainya dua kali lipat fosfor pada telur. Tanpa kehadiran fosfor, kalsium
tidak dapat membentuk massa tulang. Karena itu, konsumsi fosfor harus berimbang
dengan kalsium, agar tulang menjadi kokoh dan kuat, sehingga terbebas dari
osteoporosis. Di dalam tubuh, fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat
umumnya (sekitar 80 persen) berada dalam tulang dan gigi.
Fungsi utama fosfor adalah sebagai
pemberi energi dan kekuatan pada metabolisme lemak dan karbohidrat, sebagai
penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesis DNA serta penyerapan dan
pemakaian kalsium. Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih banyak dibandingkan
saat-saat tidak mengandung, terutama untuk pembentukan tulang janinnya. Bila
kekurangan fosfor, janin akan
mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang keropos
pada ibu. Kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga
diperhatikan.
Kandungan vitamin A yang mencapai
1.600 SI per 100 g membuat belut sangat baik untuk digunakan sebagai pemelihara
sel epitel. Selain itu, vitamin A juga sangat diperlukan tubuh untuk
pertumbuhan, penglihatan, dan proses reproduksi. Belut juga kaya akan vitamin
B. Vitamin B umumnya berperan sebagai kofaktor dari suatu enzim, sehingga enzim
dapat berfungsi normal dalam proses metabolisme tubuh. Vitamin B juga sangat
penting bagi otak untuk berfungsi normal, membantu membentuk protein, hormon,
dan sel darah merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar